1. Jelaskan perbedaan pokok antara moral dengan etika, berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari!
2. Jelaskan perbedaan pokok antara paham kantianisme dan utilitariansime! Berikan contoh masing-masing! Paham mana yang lebih banyak dianut oleh para profesional/Insinyur di bidang keteknikan? Mengapa?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan dilemma moral, beri contoh dalam kejadian
dalam kehidupan sehari-hari!.
4. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah dimilikinya kompetensi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan kompetensi utama dan kompetensi penunjang yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia!
Jawab:
1.Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan. Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Berdasarkan dari pengertian keduanya menurut saya dapat diambil kesimpulan bahwa moral merupakan sebuah prilaku manusia dilingkungan yang ditetapkan sedangkan etika merupakan suatu penilaian untuk moral bahwa yang dilakukannya benar atau salah.
Contoh nyata dalam lingkungan (Moral): berpakaian gamis atau baju koko di suatu acara majelis maka hal tersebut dianggap tidak melanggar norma karena budaya itu diterima masyarakat.
Contoh etika yaitu berupa anggapan atau penilaian pada diri kita sendiri bila prilaku yang dijalani sama diri kita menunjukkan hal positif atau negatif.
Referensi: http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/
2.Kantianisme adalah menjunjung tinggi kejujuran dalam komunikasi serta keberanian menghadapi praduga negatif diri sendiri. Atau suatu perkataan jujur yang menyampingkan kemungkinan resiko besar terancamnya nyawa pelaku dalam kasus tersebut. Sedangkan Utilitarianisme menilai sebuah tindakan berdasarkan hasil yang dicapainya, apakah mereka membawa kebaikan bagi manusia atau tidak. Salah satu kekuatan utilitarianisme adalah bahwa mereka menggunakan sebuah prinsip dengan jelas dan rasional.
Berdasarkan pengertian diatas bila kantianisme merupakan suatu penilaian yang berupa pradugaan yang negatif dengan kata lain suatu penilaian yang tidak dilakukan dengan pertimbangan yang lebih matang, maka untuk Utilitarianisme yaitu sebuah tindakan dimana harus memiliki pemikiran rasional sehingga dengan begitu semua aspek dalam menentuka pilihan dapat ditinjau dari pemikiran rasional tersebut.
Contoh dari Kantianisme yaitu seseorang yang membuat sebuah antivirus dimana ia tidak ingin antivirus yang dibuatnya membasmi seluruh virus yang ada. data yang ada di computer akan hilang.
Contoh dari Utilitarianisme yaitu si pembuat antivirus ini ingin bisa membunuh semua virus yang ada pada computer akan tetapi ia rela membuat antivirus yang kuat dan baik walau harus menghacurkan semua software atau datanya.
Menurut saya, para profesional/insinyur/konsultan myang ahli di bidangnya maka akan mengerti tentang kedua pemahaman Kantianisme dan utilitarianisme karena kedua hal tersebut dapat dilakukan perhitungan atau pertimbangan yang matang dalam menentukan hal tersebut.
Referensi: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/tugas-1-etika-profesi-11/
3.Dilema moral adalah suatu keadaan dimana seorang individu atau sekumpulan masyarakat dihadapkan oleh suatu konflik, yang memberikan pilihan dalam membuat keputusan moral.
Contohnya: seorang seorang pengangguran dimana keadaan membutuhkan sesuatu namun ia tidak memiliki suatu atau uang maka ia lebih memilih untuk melakukan kejahatan demi mewujudkan suatu kebutuhannya.
Referensi:http://pendidikanmoral.um.edu.my/uploads/rujukan/real%20life%20dilema.pdf
4.Kompetensi utama dari sarjana teknik industri, yaitu:
Perancangan dan Pengembangan Produk: ini berguna karena untuk mengetahui perancangang produk yang akan dibuat serta membuat pengembangan produk yang ada sehingga produk yang dibuat akan selalu maju dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Desain Sistem Manufaktur dan Sistem Produksi: Perancangan dan pengelolaan proses manufaktur, perencanaan dan pengendalian produksi, proses produksi, tata letak pabrik, analisis biaya produksi, dan produktivitas.
Manajemen kualitas dan ergonomi: dimana untuk mengetahui kualitas yang baik atau yang sesuai dengan konsumen sehingga memahami standar yang digunakan dilingkungan dunia industry seperti ISO, SNI, JSI dan lain-lain
Kompetensi Penunjang dari Sarjana Teknik Industri yaitu:
Etika profesi: etika profesi ini sangat berguna bagi sarjana teknik industry, dengan mempelajari etika profesi maka akan menambah ilmu sebagai sarjana teknik industri.
Referensi: http://www.gunadarma.ac.id/en/page/teknik-industri.html
Sabtu, 31 Maret 2012
Kamis, 29 Maret 2012
Membangun Pikiran untuk Menjadi Seorang Pemimpin
Banyak dari sebagian orang ingin sekali menjadi seorang pemimpin. Namun pada dasar untuk menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah butuh pengalaman dan pengetahuan yang lebih untuk bisa menjadi seorang pemimpin. Oleh karena itu dalam hal ini menjelaskan bagaimana cara menjadi seorang pemimpin yaitu dengan membangun pikiran yang baik.
Setiap orang pada hakikatnya adalah sebagai pemimpin, baik itu pemimpin negara, perusahaan, manajer pemimpin dalam rumah tangga dan lain-lain. Bahkan ada sebuah kutipan oleh kristian hardianto mengatakan bahwa kepemimpinan pada hakikatnya kemampuan untuk mempengaruhi artinya ketika seseorang bisa mempengaruhi dalam hal baik maka diri kita sendiri maupun orang lain tersebut merupakan sudah menjadi seseorang pemimpin. Singkatnya kalau kita dapat mempengaruhi diri kita sendiri itu merupakan pemimpin atas diri kita sendiri.
Banyak orang berpendapat bahwa pemimpin diri sendiri itu suatu hal yang menyulitkan. Sebenarnya hal itu mudah dan memungkinkan untuk memimpin diri sendiri. Karena pada diri sendirilah adanya control atas diri kita sendiri. Sebagai contoh jika anda malas, maka anda langsung malas. Begitu juga sebaliknya jika anda ingin bekerja maka anda pun akan langsung bekerja.
Permasalahannya, kenapa banyak orang yang gagal dalam memimpin diri sendiri ? ada dua hal yang membuat orang tersebut gagal dalam memimpin diri sendiri, yaitu hal pertama ia tidak mau menentukan hal apapun, kedua ia salah dalam menentukan pilihanya. Kehidupan ini selalu menawarkan banyak pilihan. Cuma dalam menentukan pilihan itu tinggal menunggu keputusan kita dalam pikiran kita sendiri. Jika pikiran memilih kegiatan yang bersifat positif maka otak kita akan melogikakan agar tindakan kita positif, begitu juga sebaliknya. Disinilah peran penting kekuatan pikiran dalam meraih sebuah kepemimpinan.
Langkah awal dalam meraih kepemimpinan adalah terlebih dahulu kita harus bisa memimpin atas diri kita sendiri. Sebagai contoh yang pernah dikatakan oleh aa gym, yaitu tiga hal untuk membangun sebuah negara yang kuat dan besar dimulai dari yang terkecil, mulai dari diri kita sendiri dan mulai pada saat ini. Dari ketiga hal tersebut ada satu hal yang perlu digaris bawahi, yaitu memulai dari diri kita sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan atas diri sendiri merupakan faktor penting dalam meraih sebuah kepemimpinan yang lebih besar lagi. Bagaimana kita mau menjadi pemimpin sebuah organisasi ataupun negara, maka kalau kita belum mampu untuk memimpin diri kita sendiri.
Dalam hal ini adalah sebuah tokoh yaitu Thomas alfa Edison, ia merupakan salah satu orang yang mempunyai kekuatan pikiran yang sangat luar biasa. Ia melakukan percobaan dengan mengalami berkali-kali kegagalan untuk menciptakan lampu bohlam. Meskipun telah mengalami beberapa kali kegagalannya tetapi ia tetap terus berusaha mencoba. Seandainya ia memilih untuk berhenti dalam percobaannya maka apa yang terjadi ? pasti semua hal yang ia temukan tidak ada saat ini. Banyak juga pemimpin besar dunia yang menggunakan kekuatan pikiran sehingga ia menjadi pemimpin besar yang mempengaruhi peradaban manusia. Hal seperti itu ada karena kegigihan, ulet, dan tekun.
Ada tiga pola berpikir untuk menjadi seorang pemimpin, pertama yaitu berpikir besar. Keberhasilan seseorang tidak ditentukan dengan besar kecilnya hal berpikir. Calon-calon pemimpin selalu berpikir dengan hal-hal yang besar. Karena dengan berpikir hal-hal yang besar maka akan mempengaruhi terhadap sikap dan prilakunya yang mengarah kepada hal-hal yang besar pula. Pemilihan pikiran ini akan menjadi daya magnet yang akan menarik pada sesuatu kekuatan pada apa yang dinginkan. Dengan demikian tindakan pun akan termotivasi untuk melakukan hal besar tersebut.
Kedua, berpikir positif. Berpikir positif bukan hal sekedar tidak berpikir negatif atau membuang pikiran negatif. Akan tetapi apakah ia bisa menggunakan kekuatan pikirannya untuk hal-hal yang positif sehingga menghasilkan sesuatu yang produktif pikiran positif selalu mengarah pada suatu tindakan untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada. Dengan demikian, bagi orang yang selalu berpikir positif semua yang ada selalu bisa menjadi sesuatu yang produktif.
Ketiga, berpikir maju, yaitu berpikir bagaimana mengembangkan diri dengan mengembangkan orang lain terlebih dahulu. Inilah sebenarnya ini dari pengertian “win-win solution”. Dalam sebuah kutipan yang dituliskan oleh John Maxwell dan Jim Dornan dengan buku yang berjudul strategi menuju sukses. Ia mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik adalah dengan memperdayakan orang lain, dengan kata lain bila membantu banyak orang berhasil maka kita akan berhasil pula.
Sumber: Af. Syaifuddin “ Kekuatan Pikiran” 2010.
Setiap orang pada hakikatnya adalah sebagai pemimpin, baik itu pemimpin negara, perusahaan, manajer pemimpin dalam rumah tangga dan lain-lain. Bahkan ada sebuah kutipan oleh kristian hardianto mengatakan bahwa kepemimpinan pada hakikatnya kemampuan untuk mempengaruhi artinya ketika seseorang bisa mempengaruhi dalam hal baik maka diri kita sendiri maupun orang lain tersebut merupakan sudah menjadi seseorang pemimpin. Singkatnya kalau kita dapat mempengaruhi diri kita sendiri itu merupakan pemimpin atas diri kita sendiri.
Banyak orang berpendapat bahwa pemimpin diri sendiri itu suatu hal yang menyulitkan. Sebenarnya hal itu mudah dan memungkinkan untuk memimpin diri sendiri. Karena pada diri sendirilah adanya control atas diri kita sendiri. Sebagai contoh jika anda malas, maka anda langsung malas. Begitu juga sebaliknya jika anda ingin bekerja maka anda pun akan langsung bekerja.
Permasalahannya, kenapa banyak orang yang gagal dalam memimpin diri sendiri ? ada dua hal yang membuat orang tersebut gagal dalam memimpin diri sendiri, yaitu hal pertama ia tidak mau menentukan hal apapun, kedua ia salah dalam menentukan pilihanya. Kehidupan ini selalu menawarkan banyak pilihan. Cuma dalam menentukan pilihan itu tinggal menunggu keputusan kita dalam pikiran kita sendiri. Jika pikiran memilih kegiatan yang bersifat positif maka otak kita akan melogikakan agar tindakan kita positif, begitu juga sebaliknya. Disinilah peran penting kekuatan pikiran dalam meraih sebuah kepemimpinan.
Langkah awal dalam meraih kepemimpinan adalah terlebih dahulu kita harus bisa memimpin atas diri kita sendiri. Sebagai contoh yang pernah dikatakan oleh aa gym, yaitu tiga hal untuk membangun sebuah negara yang kuat dan besar dimulai dari yang terkecil, mulai dari diri kita sendiri dan mulai pada saat ini. Dari ketiga hal tersebut ada satu hal yang perlu digaris bawahi, yaitu memulai dari diri kita sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan atas diri sendiri merupakan faktor penting dalam meraih sebuah kepemimpinan yang lebih besar lagi. Bagaimana kita mau menjadi pemimpin sebuah organisasi ataupun negara, maka kalau kita belum mampu untuk memimpin diri kita sendiri.
Dalam hal ini adalah sebuah tokoh yaitu Thomas alfa Edison, ia merupakan salah satu orang yang mempunyai kekuatan pikiran yang sangat luar biasa. Ia melakukan percobaan dengan mengalami berkali-kali kegagalan untuk menciptakan lampu bohlam. Meskipun telah mengalami beberapa kali kegagalannya tetapi ia tetap terus berusaha mencoba. Seandainya ia memilih untuk berhenti dalam percobaannya maka apa yang terjadi ? pasti semua hal yang ia temukan tidak ada saat ini. Banyak juga pemimpin besar dunia yang menggunakan kekuatan pikiran sehingga ia menjadi pemimpin besar yang mempengaruhi peradaban manusia. Hal seperti itu ada karena kegigihan, ulet, dan tekun.
Ada tiga pola berpikir untuk menjadi seorang pemimpin, pertama yaitu berpikir besar. Keberhasilan seseorang tidak ditentukan dengan besar kecilnya hal berpikir. Calon-calon pemimpin selalu berpikir dengan hal-hal yang besar. Karena dengan berpikir hal-hal yang besar maka akan mempengaruhi terhadap sikap dan prilakunya yang mengarah kepada hal-hal yang besar pula. Pemilihan pikiran ini akan menjadi daya magnet yang akan menarik pada sesuatu kekuatan pada apa yang dinginkan. Dengan demikian tindakan pun akan termotivasi untuk melakukan hal besar tersebut.
Kedua, berpikir positif. Berpikir positif bukan hal sekedar tidak berpikir negatif atau membuang pikiran negatif. Akan tetapi apakah ia bisa menggunakan kekuatan pikirannya untuk hal-hal yang positif sehingga menghasilkan sesuatu yang produktif pikiran positif selalu mengarah pada suatu tindakan untuk memanfaatkan segala sesuatu yang ada. Dengan demikian, bagi orang yang selalu berpikir positif semua yang ada selalu bisa menjadi sesuatu yang produktif.
Ketiga, berpikir maju, yaitu berpikir bagaimana mengembangkan diri dengan mengembangkan orang lain terlebih dahulu. Inilah sebenarnya ini dari pengertian “win-win solution”. Dalam sebuah kutipan yang dituliskan oleh John Maxwell dan Jim Dornan dengan buku yang berjudul strategi menuju sukses. Ia mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang baik adalah dengan memperdayakan orang lain, dengan kata lain bila membantu banyak orang berhasil maka kita akan berhasil pula.
Sumber: Af. Syaifuddin “ Kekuatan Pikiran” 2010.
Jumat, 16 Maret 2012
Arti Sistem di Lingkungan Industri Secara Umum
Dalam suatu lingkungan industri pasti mengenal istilah kata sistem. Kata sistem tersebut dimana sangat erat di lingkungan industri seperti sistem informasi, sistem distribusi, sistem produksi dan lain-lain. Oleh sebab itu istilah sistem tersebut tidak akan bisa dihapus dari lingkungan industry. Sistem tersebut berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem). Atau sistem tersebut memiliki arti yaitu kumpulan entitas yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan tertentu.
Di arti sistem tersebut terdapat 3 unsur kata seperti entitas, interaksi dan tujuan. Arti entitas tersebut dapat disebut dengan komponen, elemen, unsur, organ, bagian dan lain-lain. Arti interaksi ini sendiri merupakan hubungan antar entitas, dimana interaksi bisa dikatakan hubungan, keterkaitan dan lain-lain. Sedangkan tujuan tersebut ialah sasaran, maksud, hasil akhir dan lain-lain. Maka dapat dipahami bahwa sistem tersebut merupakan suatu unsur yang saling berinteraksi dimana mempunya tujuan yang menjadi penentu dalam suatu sistem tersebut.
Sistem yang di terapkan dalam lingkungan industri pun akan mengalami masalah. Oleh sebab itu pasti pernah mengenal istilah sistemmik atau sistematis. Kedua kata tersebut merupakan arti yang sangat penting untuk dipahami setelah memahami arti dari sistem. Arti dari sistemmik merupakan suatu permasalahan yang terjadi pada pemahaman sistem. Sedangkan sistematis merupakan permasalahan sistem yang harus di selesaikan dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem tersebut dapat dipahami setelah memahami sistem yang telah diterapkan. Oleh sebab itu tidak semua permasalahan sistem yang didapat tersebut tidak selalu dari entitas atau pun tujuan maka pahami pula sistem yang telah diterapkan tersebut.
Di arti sistem tersebut terdapat 3 unsur kata seperti entitas, interaksi dan tujuan. Arti entitas tersebut dapat disebut dengan komponen, elemen, unsur, organ, bagian dan lain-lain. Arti interaksi ini sendiri merupakan hubungan antar entitas, dimana interaksi bisa dikatakan hubungan, keterkaitan dan lain-lain. Sedangkan tujuan tersebut ialah sasaran, maksud, hasil akhir dan lain-lain. Maka dapat dipahami bahwa sistem tersebut merupakan suatu unsur yang saling berinteraksi dimana mempunya tujuan yang menjadi penentu dalam suatu sistem tersebut.
Sistem yang di terapkan dalam lingkungan industri pun akan mengalami masalah. Oleh sebab itu pasti pernah mengenal istilah sistemmik atau sistematis. Kedua kata tersebut merupakan arti yang sangat penting untuk dipahami setelah memahami arti dari sistem. Arti dari sistemmik merupakan suatu permasalahan yang terjadi pada pemahaman sistem. Sedangkan sistematis merupakan permasalahan sistem yang harus di selesaikan dengan pendekatan sistem. Pendekatan sistem tersebut dapat dipahami setelah memahami sistem yang telah diterapkan. Oleh sebab itu tidak semua permasalahan sistem yang didapat tersebut tidak selalu dari entitas atau pun tujuan maka pahami pula sistem yang telah diterapkan tersebut.
Kamis, 15 Maret 2012
Etika Profesi (1)
1.Jelaskan pengertian dan cakupan etika profesi!
2.Apa tujuan dari proses pembelajaran etika profesi keteknikan!
3.Apa yang dimaksud dengan kode etik?
4.Jelaskan kode etik Insinyur (keteknikan) menurut ABET !
Jawab:
1.Etika profesi banyak sekali memiliki arti diantaranya; etika dan teknik etika,
Dimana etika pun memiliki pengertian tersendiri yaitu
a.Studi karakterisktik moral. Maksudnya belajar mengendalikan kepribadian manusia dimana watak kesusilaan manusia harus lebih baik dilingkungan masyarakat ataupun dilingkungan industri.
b.Menentukan pilihan moral yang dibuat oleh orang-orang dimana akan menghubungkan dengan orang lain. Maksudnya menjaga moral atau kepribadian (watak kesusilaan) agar selalu baik karena dengan menjaga moral semua orang akan menjadi senang dengan kepribadian yang baik.
Sedangkan berdasarkan pengertian teknik etika yaitu
a.Filosofi yang menunjukkan cara-cara yang seseorang harus berperilaku kepada orang lain dengan professional. Maksud dilingkungan masyarakat yang berbeda-beda ini manusia prilaku orang dan presepsi selalu berbeda maka sebab itu harus memiliki prilaku yang baik agar menjadi hubungan dengan yang lainnya.
(http://faculty.uoh.edu.sa/m.aichouni/prep004/chap3Intro%20to%20Engineering%20Ethics.pdf)
Secara ringkas pengertian etika profesi adalah Apakah etika, dan apakah etika profesi itu ? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. (eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf)
2.Tujuan pembelajaran etika profesi dimana manusia harus menjaga karakteristik moral atau watak kesusilaan di lingkungan sekitar, baik lingkungan dunia kerja dengan mempertimbangkan suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia tersebut maka akan mendapatkan pandangan yang baik dari manusia yang ada di sekitarnya atau masyarakat. Dimana menjaga karakteristik moral atau watak tersebut seperti bersikap jujur, disiplin dan lain-lain.
3.Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. (eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf)
4.Kode etik insinyur menurut ABET terdiri atas 2 bagian diantaranya;
Atas Dasar Prinsip
Dalam kode etik dasar prinsip yang telah ditentukan oleh ABET ini terdiri 4 yaitu;
1. Selalu menggunakan pikiran dengan pengetahuan intelektual dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan manusianya;
2. Bersikap jujur dan adil, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, pengusaha dan klien;
3. Berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi dari profesi teknik, dan;
4. Selalu mendukung masyarakat agar profesional dan teknis dalam peningkatan ilmu disiplin mereka.
Atas Dasar Kanon
Dalam kode etik dasar kanon yang telah ditentukan oleh ABET ini terdiri 4 yaitu
1. Seorang Insinyur selalu mementingkan K3 (keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan) masyarakat dalam pelaksaan tugas professional mereka.
2. Insinyur harus melakukan hanya layanan di bidang kompetensi mereka.
3. Seorang Insinyur berpikir dengan cara yang obyektif dan benar.
4. Insinyur harus bertindak adil dan hal-hal profesional dalam suatu keputusan untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia atau wali, dan akan menghindari konflik kepentingan.
5. Seorang Insinyur harus memiliki hal-hal yang profesional dimana untuk memberikan pelayanan kepada mereka sebagai konsumen dan akan bersaing secara tidak adil dengan pesaing tersebut.
6. Insinyur pun memiliki ketegasan dan menjaga serta meningkatkan kehormatan, integritas dan martabat profesi yang dijalaninya.
7. Insinyur yang profesional selalu mengembangkan atau berusaha dengan baik demi karier yang dimilikinya dan menerima pendapat dari insinyur lain.
(http://wadsworth.com/philosophy_d/templates/student_resources/0534605796_harris/cases/Codes/abet.htm)
2.Apa tujuan dari proses pembelajaran etika profesi keteknikan!
3.Apa yang dimaksud dengan kode etik?
4.Jelaskan kode etik Insinyur (keteknikan) menurut ABET !
Jawab:
1.Etika profesi banyak sekali memiliki arti diantaranya; etika dan teknik etika,
Dimana etika pun memiliki pengertian tersendiri yaitu
a.Studi karakterisktik moral. Maksudnya belajar mengendalikan kepribadian manusia dimana watak kesusilaan manusia harus lebih baik dilingkungan masyarakat ataupun dilingkungan industri.
b.Menentukan pilihan moral yang dibuat oleh orang-orang dimana akan menghubungkan dengan orang lain. Maksudnya menjaga moral atau kepribadian (watak kesusilaan) agar selalu baik karena dengan menjaga moral semua orang akan menjadi senang dengan kepribadian yang baik.
Sedangkan berdasarkan pengertian teknik etika yaitu
a.Filosofi yang menunjukkan cara-cara yang seseorang harus berperilaku kepada orang lain dengan professional. Maksud dilingkungan masyarakat yang berbeda-beda ini manusia prilaku orang dan presepsi selalu berbeda maka sebab itu harus memiliki prilaku yang baik agar menjadi hubungan dengan yang lainnya.
(http://faculty.uoh.edu.sa/m.aichouni/prep004/chap3Intro%20to%20Engineering%20Ethics.pdf)
Secara ringkas pengertian etika profesi adalah Apakah etika, dan apakah etika profesi itu ? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. (eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf)
2.Tujuan pembelajaran etika profesi dimana manusia harus menjaga karakteristik moral atau watak kesusilaan di lingkungan sekitar, baik lingkungan dunia kerja dengan mempertimbangkan suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia tersebut maka akan mendapatkan pandangan yang baik dari manusia yang ada di sekitarnya atau masyarakat. Dimana menjaga karakteristik moral atau watak tersebut seperti bersikap jujur, disiplin dan lain-lain.
3.Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. (eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf)
4.Kode etik insinyur menurut ABET terdiri atas 2 bagian diantaranya;
Atas Dasar Prinsip
Dalam kode etik dasar prinsip yang telah ditentukan oleh ABET ini terdiri 4 yaitu;
1. Selalu menggunakan pikiran dengan pengetahuan intelektual dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan manusianya;
2. Bersikap jujur dan adil, dan melayani dengan kesetiaan masyarakat, pengusaha dan klien;
3. Berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan prestasi dari profesi teknik, dan;
4. Selalu mendukung masyarakat agar profesional dan teknis dalam peningkatan ilmu disiplin mereka.
Atas Dasar Kanon
Dalam kode etik dasar kanon yang telah ditentukan oleh ABET ini terdiri 4 yaitu
1. Seorang Insinyur selalu mementingkan K3 (keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan) masyarakat dalam pelaksaan tugas professional mereka.
2. Insinyur harus melakukan hanya layanan di bidang kompetensi mereka.
3. Seorang Insinyur berpikir dengan cara yang obyektif dan benar.
4. Insinyur harus bertindak adil dan hal-hal profesional dalam suatu keputusan untuk setiap pemberi kerja atau klien sebagai agen yang setia atau wali, dan akan menghindari konflik kepentingan.
5. Seorang Insinyur harus memiliki hal-hal yang profesional dimana untuk memberikan pelayanan kepada mereka sebagai konsumen dan akan bersaing secara tidak adil dengan pesaing tersebut.
6. Insinyur pun memiliki ketegasan dan menjaga serta meningkatkan kehormatan, integritas dan martabat profesi yang dijalaninya.
7. Insinyur yang profesional selalu mengembangkan atau berusaha dengan baik demi karier yang dimilikinya dan menerima pendapat dari insinyur lain.
(http://wadsworth.com/philosophy_d/templates/student_resources/0534605796_harris/cases/Codes/abet.htm)
Langganan:
Postingan (Atom)